Wamenag Bicara Etos Kerja Berbasis Spiritualitas di UIN Alauddin

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Wakil Menteri Agama RI Drs. KH. Zainut Tauhid Sa’adi memberikan kuliah umum dihadapan sivitas akademika UIN Alauddin Makassar dirangkaikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, bertempat di Alauddin Hotel and Convention, Jumat (18/12/2020).

Dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Zainut Tauhid yang kali kedua bertandang ke UIN Alauddin Makassar.

Dimana sebelumnya ia juga hadir untuk melakukan pencanangan rumah moderasi beragama UIN Alauddin di kampus II Samata Kab. Gowa pada bulan Oktober yang lalu.

Prof Hamdan melanjutkan bahwa kehadiran Wamenag RI tersebut kali ini selain dimaksudkan untuk memberikan pencerahan bagi penguatan kinerja sivitas akademika UIN Alauddin, juga dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang dalam tradisi masyarakat Indonesia, biasanya diperingati di Bulan Rabiul awal hingga Rabiul Akhir.

Baca Juga:  GenBI Aksi Kreatif Tingkatkan Kapasitas dan Daya Saing UMKM di Makassar

Sementara itu, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi menjelaskan bahwa penguatan etos kerja dapat dalam lingkungan kementerian agama salah satunya sumbernya adalah sirah Nabawiyah, menurutnya, sejarah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW mengandung nilai-nilai luar biasa yang harus diteladani.

Ketika memperingati Maulid Nabi, lanjut Zainut, salah satu nilai utamanya adalah spiritualitas, nilai yang menjadi penyambung hubungan transendental dengan Allah swt di tengah-tengah kesibukan aktifitas sehari-hari.

Baca Juga:  GenBI Sulawesi Selatan Gelar Seminar “Boost Your Future” untuk Persiapkan Anggota Hadapi Dunia Kerja

“Kecenderungan orang-orang modern sekarang ini adalah kembali ke nilai-nilai spiritual, karena ada kekeringan yang dialami dalam hidupnya,” pungkasnya.

Makanya sekarang ini, Sambung Zainut, banyak dibuka tempat-tempat untuk meditasi, diikuti oleh banyak orang dari berbagai latar belakang untuk memuaskan perasaannya yang selama ini dirasa hampa.

Di dalam Islam, katanya lagi, kita telah diberi fasilitas paling tidak lima kali sehari untuk menyambung hubungan spiritual itu dengan Tuhan.

- Iklan -

“Jadi peringatan Maulid Nabi sejatinya bukan hanya kegiatan seremonial semata, tetapi bagaimana kita belajar dari Nabi untuk penguatan moralitas dan akhlak untuk membentuk etos yang baik,” tandasnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU