Seorang jurnalis AS ditembak mati oleh pasukan Rusia di Irpin, Ukraina, pada Minggu (13/3/20220). Kematian jurnalis bernama Brent Renaud (50) menjadikannya awak pers asing pertama yang tewas karena melaporkan perang.
Dilansir dari Independent, Renaud berada di mobil bersama jurnalis lain ketika tentara menembaki kendaraan tersebut. Dia ditembak di leher dan tewas seketika. Rekan Renaud, Juan Arredondo, seorang fotografer, mengalami luka-luka dan mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Ukraina menuding pasukan Rusia menembaki mobil yang membawa jurnalis Amerika Serikat pada Minggu (13/3). Akibat insiden ini, satu jurnalis AS tewas dan satu lainnya terluka.
Kepala Kepolisian Kyiv, Andriy Nebitov, melayangkan tuduhan itu melalui unggahan di Facebook. Menurutnya, pasukan Rusia membunuh seorang jurnalis AS bernama Brent Renaud.
Nebitov kemudian mengungkap, insiden ini terjadi di Irpin, kawasan yang berdekatan dengan Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Dalam insiden itu, dua orang lainnya juga terluka.
“Dua jurnalis lainnya terluka. Yang terluka sudah diselamatkan dan dipindahkan ke rumah sakit di ibu kota. Kondisi mereka masih belum diketahui,” ucap Nebitov, dikutip dari CNNIndonesia.com.
AFP melaporkan, kedua jurnalis yang terluka itu terdiri dari satu warga AS-Kanada dan satu orang Ukraina. Federasi Jurnalis Internasional menyatakan, jurnalis AS yang terluka itu adalah fotografer bernama Juan Arredondo.
Dalam salah satu video wawancara, Arredondo terlihat berbaring di rumah sakit. Ia kemudian menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya.
“Kami hendak merekam pengungsi memulai evakuasi. Kami masuk ke dalam mobil. Seseorang menawarkan mengantarkan kami ke jembatan [lokasi evakuasi],” tutur Arredondo.
Arredondo melanjutkan ceritanya, “Kami melewati pos penjagaan dan mereka mulai menembaki kami, jadi sopir berputar dan mereka tetap menembak.”
Menurut Arredondo, Renaud kemudian tertembak dan tertinggal. Setelah itu, ia terpisah dari Renaud. “Kami terpisah dan saya ditarik ke ambulans. Saya tidak tahu,” katanya.
Seorang sukarelawan ahli bedah, Danylo Shapovalov, mengatakan bahwa Renaud tewas seketika akibat luka tembak di lehernya.
“Mobil itu ditembaki. Ada dua jurnalis dan satu rekan kami. Rekan kami dan salah satu jurnalis terluka, dan saya memberikan pertolongan pertama. Satu lainnya terluka di leher dan dia langsung tewas,” ucap Shapovalov.
Dalam proses identifikasi, ditemukan kartu identitas The New York Times (NYT) di badan Renaud. Namun, NYT memastikan bahwa Renaud sedang tidak bekerja untuk surat kabar itu ketika insiden terjadi.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, mengaku sudah menerima laporan mengenai kematian jurnalis tersebut. “Kami akan berkonsultasi dengan pihak Ukraina untuk mengetahui bagaimana ini bisa terjadi dan menimbang tanggapan yang tepat,” katanya.