Cacingan adalah penyakit infeksi parasit yang dapat menyerang kulit, otot, paru-paru, atau saluran pencernaan.
Di kutip dari laman resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, cacingan rentan menyerang anak-anak usia 5—14 tahun.
Penyakit ini apabila tidak segera di atasi bisa membuat anak kekurangan nutrisi, anemia, atau dalam kasus parah bisa sampai menurunkan kecerdasan.
Sebelum mengenali beberapa cara mengatasinya, kenali dulu beberapa penyebab dan gejala cacingan pada anak.
Ada beberapa jenis cacing yang bisa menginfeksi dan mengganggu kesehatan, antara lain:
Cacing gelang
Jenis cacing gelang adalah cacing yang dapat menginfeksi manusia atau binatang, termasuk anak-anak.
Untuk cacing ini dapat masuk ke tubuh, hidup di usus besar, serta mampu berpindah ke organ lain seperti paru-paru.
Cacing pita
Cacing pita dapat di temukan pada hewan seperti sapi atau babi dan cacing ini bisa masuk ke tubuh dan menginfeksi ketika daging tidak dimasak sempurna.
Selain itu, cacing pita juga bisa masuk ke tubuh lewat kontak dengan air dan tanah yang terkontaminasi dengan kotoran BAB yang mengandung telur atau larva cacing ini dan cacing pita dapat menyerang organ seperti otot, kulit, jantung, mata, dan otak.
Cacing kremi
Jenis cacing kremi atau di kenal dengan cacing kerawit adalah jenis cacing yang paling sering menginfeksi anak-anak.
Cacing ini biasanya menginfeksi organ usus. Infeksi cacing kremi biasanya melalui telur cacing yang tak sengaja menempel di jari anak saat bermain.
Telur cacing kremi dapat bertahan di kulit anak dalam hitungan jam sampai tiga minggu pada pakaian, mainan, sampai tempat tidur.
Apabila telur cacing yang menempel di kulit jari anak masuk ke dalam mulut, maka telur cacing akan ikut masuk, cacing berbiak, dan menginfeksi anak.
Cara mengatasi cacingan
Ada beberapa cara mengatasi cacingan pada anak, antara lain: