Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi di mana tekanan darah terhadap dinding arteri melebihi batas normal. Secara umum, hipertensi ditandai dengan tekanan darah di atas 140/90 mmHg, dan dianggap parah jika mencapai angka 180/120 mmHg. Di Indonesia, hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum.
Menurut Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi hipertensi pada individu di atas 18 tahun berdasarkan diagnosis dokter adalah 8,6%, sementara berdasarkan pengukuran tekanan darah, angkanya mencapai 30,8%. Selisih lebih dari 20% antara kedua metode ini menunjukkan adanya kekurangan pengetahuan masyarakat tentang status hipertensi.
Provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi mencakup Kalimantan Tengah (40,7%), Kalimantan Selatan (35,8%), dan Jawa Barat (34,4%).
Gejala Hipertensi
Banyak orang dengan hipertensi tidak menunjukkan gejala yang jelas, bahkan ketika tekanan darah mereka sangat tinggi. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk:
- Sakit kepala parah
- Sesak napas
- Mimisan
- Kulit memerah, terutama pada wajah dan leher
- Pusing
- Nyeri dada
- Gangguan penglihatan
- Darah dalam urine
Penyebab Hipertensi
Hipertensi dibagi menjadi dua jenis: hipertensi primer, yang berkembang secara bertahap tanpa penyebab yang jelas, dan hipertensi sekunder, yang muncul dengan cepat dan biasanya lebih serius. Beberapa penyebab hipertensi meliputi:
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dapat berkontribusi terhadap risiko hipertensi.
- Perubahan fisik: Penuaan dan perubahan fungsi ginjal dapat mengganggu keseimbangan cairan, meningkatkan tekanan darah.
- Pola hidup tidak sehat: Kebiasaan merokok, diet tinggi garam dan gula, serta kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko hipertensi.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa penyakit, seperti penyakit ginjal dan masalah tiroid, serta efek samping obat dan penggunaan alkohol, juga dapat menjadi penyebab.
Faktor Risiko Hipertensi
Faktor risiko hipertensi terbagi menjadi dua kategori: tidak dapat diubah (seperti usia di atas 60 tahun dan riwayat keluarga) dan dapat diubah, termasuk:
- Obesitas
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Merokok
- Stres
- Pola makan tidak sehat
- Konsumsi garam berlebih
- Kurang tidur
Dengan memahami gejala, penyebab, dan faktor risiko hipertensi, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. (*)