Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Ternyata masyarakat Indonesia lebih banyak waktunya untuk tidur dibandingkan dengan membaca.
Hal tersebut diungkapkan oleh Shinta Ulan Sari saat memberikan materi Pelatihan Ibu Relawan Baca yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan Makassar di Hotel Aerotel Smile, Kamis (5/3).
“Menurut Data UNESCO 2016 dalam seminggunya, aktivitas tidur menempati posisi pertama yakni 49 jam, posisi kedua menonton 24 jam, posisi ketiga bermain handphone 21 jam dan terakhir membaca hanya 6 Jam,” bebernya.
“Ibu-ibu Relawan Baca diharapkan dapat membiasakan anak-anak untuk membaca sejak dini karena ibu adalah Madrasah pertama dan utama bagi anak-anak. Ibu sebagai panutan dan contoh dalam menumbuhkan budaya baca,” terangnya.
Ibu, kata Shinta, harus selalu memberi semangat kepada anak-anak agar mau terus belajar. Shinta pun menambahkan dari 100 orang yang disurvey, hanya satu persen yang suka membaca dan 99 persen yang tidak suka membaca.
“Negara maju setiap penduduk membaca 20 Buku, Indonesia hanya tiga buku saja. Itupun diusia 0 sampai 10 tahun,” ungkapnya.
Kegiatan ibu yang dapat dilakukan di rumah diantaranya rutin membacakan cerita untuk anak, selanjutnya berdiskusi tentang buku, film dan media masa dengan anggota keluarga, cobalah bermain kata-kata seperti teka-teki.
“Jangan lupa menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan menyediakan perpustakaan keluarga di rumah. Selalu mengagendakan tamasya baca ke toko buku dan berbagai perpustakaan. Kemudian mendorong untuk menulis bagi anggota keluarga,” jelasnya.
Kegiatan pelatihan Ibu Relawan Baca adalah program Dinas Perpustakaan kota Makassar yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan bekal kepada Ibu-Ibu Relawan Baca untuk ikut berkontribusi membantu Dinas Perpustakaan kota Makassar dalam membudayakan kegemaran membaca di keluarga dan masyarakat.
Sejak tahun 2019, Ibu Relawan Baca telah memiliki pengurus dan sebagai ketuanya adalah Ibu Kartini Ismail. (FP)