WR III Unhas Buka WSPC Tingkat Nasional BEM FKM Unhas

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (BEM FKM Unhas) menggelar Winslow Scientific Paper Competition (WSPC) Tingkat Nasional.

Kegiatan tahunan ini sejatinya dilakukan dalam bentuk presentasi secara langsung tetapi karena wabah corona, akhirnya harus disesuaikan dan dilakukan dalam bentuk online.

“Di tengah-tengah pandemi Covid-19, kita masih bisa berkontribusi dalam bentuk lahirnya karya pemikiran mahasiswa dalam mengatasi triple burden diseases,” ucap Presiden BEM FKM Unhas, A Muh Cipta Prawira P dalam sambutannya melalui aplikasi virtual.

“Atas nama panitia juga saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena sejatinya kegiatan ini dilakukan beberapa waktu yang lalu dan dilakukan presentasi secara langsung, namun karena situasi tidak memungkinkan, sehingga harus dilakukan dalam bentuk online,” tambahnya.

Ia mewakili panitia juga berharap para peserta yang masuk finalis, baik lomba essay maupun lomba karya tulis ilmiah, tidak mengurangi semangat untuk mengikuti lomba tersebut.

Kegiatan lomba ini dijadwalkan selama dua hari yaitu Sabtu-Minggu, 25-26 April 2020.

Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM, M Kes., M Med Ed., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada BEM yang terus mencatat prestasi kemahasiswaannya.

“Jadi kegiatan ini bukan kompetisi tetapi ini adalah lomba. Kita ini suasananya lomba yaitu dilakukan dengan kegembiraan, keelokan dan memilih yang terbaik. Jadi semua yang masuk ke dalam finalis ini adalah orang atau tim yang terbaik tetapi harus dipilih terbaik dari yang terbaik,” kata Dekan.

Baca Juga:  Unifa Sosialisasi Program RPL untuk Prajurit TNI

“Bedanya dengan kompetisi, kompetisi itu melahirkan menang dan kalah. Ini kurang bagus. Yang diharapkan ke depan adalah orang berkolaborasi,” tambahnya.

- Iklan -

Dalam sambutan itu pula, Dekan mengusulkan kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin agar lomba yang dilakukan oleh BEM FKM Unhas ini yang dilakukan tiap tahun, agar dinaikkan levelnya menjadi lomba yang dilakukan oleh tingkat universitas dan FKM Unhas menjadi pelaksana.

“Jumlah program studi dan institusi atau Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat di Indonesia cukup banyak dan ini melebih dari jumlah program studi pada fakultas dan keilmuan yang melakukan serupa ini,” terangnya.

Jadi, kata Dekan, sangat wajar kalau hal ini didorong menjadi program nasional dan FKM Unhas bersedia menjadi pelasana.

Dekan juga menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin, Prof Dr drg Andi Arsunan Arsin, M Kes., mengatakan kegiatan ini sudah dilaporkan ke rektor, dan merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh BEM FKM Unhas.

“Betul, bahwa saat ini Indonesia mengalami triple burden diseases. Indonesia masih belum mampu menyelesaikan masalah penyakit infeksi misalnya Malaria Tuberkulosis. Ini adalah beban pertama,” ungkapnya.

Baca Juga:  GenBI SulSel Gelar Edukasi Lingkungan untuk Anak-anak di Pabatta Ummi TPA Antang

Beban kedua adalah penyakit tidak menular misalnya jantung, stroke, diabetes mellitus.

Beban ketiga adalah munculnya penyakit baru yang disebut new emerging infectious disease misalnya SARS, H1N1 dan termasuk masalah yang tengah dihadapi, Covid-19.

“Jadi tema yang diangkat dalam kegiatan ini sangat relevan. Terkait masukan dari Dekan FKM Unhas, tentang harapan agar WSPC ini menjadi program Unhas pada skala yang lebih luas, insha Allah akan didiskusikan lebih jauh oleh tim,” tandasnya.

Hadir juga dalam pembukaan WSPC ini adalah Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD, para peserta finalis dari berbagai peserta di Indonesia.

Untuk LKTI 10 finalis meliputi Universitas Sriwijaya, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya Malang, Institut Teknologi Bandung, Universitas Haluoleo, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Politeknik Kesehatan Kendari dan Politeknik Negeri Jember.

Sementara 10 finalis lomba essay meliputi Institut Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Andalas, Universitas Hasanuddin, Universitas Sriwijaya, Universitas Jember, dan Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi. Selain itu juga hadir para dewan juri.(FP)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU