Enrekang, FajarPendidikan. Co. id – Yayasan Hadji Kalla menggandeng FKM Unhas dalam Program Kampung Sehat : Percepatan Penanggulangan Stunting Berbasis Desa di Desa Langda, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari, 7 hingga 8 November 2018. Berlangsung di Lantai Dasar Mesjid Desa Langda, pelatihan ini dihadiri oleh ibu Penggerak PKK, Kader Posyandu, perwakilan pemuda Desa Langda, Remaja Mesjid Desa Langda, Perangkat Desa, Perwakilan Puskesmas Buntu Batu, dan perwakilan Guru TK.
Hari pertama pelatihan dilakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mengetahui respon dan kepekaan masyarakat, terutama pemuda dan remaja mesjid untuk sadar akan permasalahan gizi dan kesehatan di desa. Hari kedua, pelatihan diisi dengan materi pengorganisasian masyarakat, sosialisasi tentang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan, dan pelatihan skrining (temu kenali) ibu hamil anemia, remaja putri kurang gizi serta balita stunting.
Dalam materinya berjudul “Pengorganisasian Masyarakat”, Dr Aminuddin Syam, SKM.,M.Med.,Ed selaku dekan FKM Unhas mencoba menyemangati pemuda desa dan remaja mesjid Desa Langda dengan kutipan ayat Al-Qur’an. Menurut Aminuddin, remaja mesjid di Desa Langda sangat potensial untuk menjadi motor penggerak di daerahnya, khususnya dalam hal gizi ibu dan anak. Ia juga mengajarkan tentang bagaimana manajemen organisasi masyarakat, mencari mitra, serta memanfaatkan sumber daya yang ada di daerah.
Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Gizi, Dr dr Citra Kesumasari, M.Kes.,SpGK,membawakan materi yang lebih membahas kepada aspek kesehatan dan gizi ibu dan anak. Melalui materinya, Citra membangun kesadaran seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam intervensi stunting. “Dalam hal menangani stunting dapat dilakukan dengan pendekatan empat cara yaitu : praktek pengasuhan, pelayanan Antenatal Care, Akses makanan bergizi dan akses air bersih. Terakhir, Citra mengajarkan skrining atau temu kenali tanda-tanda ibu hamil anemia, remaja putri KEK, serta balita stunting,” jelasnya.
Berdasarkan data Penilaian Status Gizi tahun 2017, prevalensi balita stunting di Kecematan Buntu Batu adalah 25 persen, peringkat pertama tertinggi diantara seluruh kecamatan di Kabupaten Enrekang. Hasil Riskesdas Tahun 2013 juga menyebutkan Kabupaten Enrekang adalah satu-satunya Kabupaten yang masuk dalam 100 Kabupaten dengan prevalensi Stunting tertinggi di Indonesia.
Hal inilah yang mendorong Yayasan Hadji Kalla menjalankan Program Kampung Sehat : Percepatan Penanggulangan Stunting Berbasis Desa di Desa Langda, Kabupaten Enrekang, dan membentuk MoU dengan FKM Unhas untuk membantu program ini. Untuk program selanjutnya, masyarakat Desa Langda diharapkan dapat berinisiatif untuk membentuk klinik remaja dan pertemuan rutin setiap minggu untuk mendampingi program penanganan stunting ini, telah disediakan pula alat antropometri untuk kebutuhan skrining, disamping itu juga ditempatkan sarjana pendamping lulusan Program Studi Ilmu Gizi untuk mendampingi selama program tersebut berlangsung.[Rls]