YIM Bekerjasama Ditjen GTK Kemdikbudristek Mencetak 180 Fasilitator Pencegahan Perilaku Bullying

Yayasan Indonesia Mengabdi (YIM) sebagai salah satu organisasi non-governmental (NGO) yang bergerak dalam bidang perlindungan anak bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Organisasi Penggerak melaksanakan program pencegahan perilaku Bullying (Program Roots) di 4 Kabupaten Sulawesi Selatan, dan 2 Kabupaten di Jawa Tengah.K amis, 12 Mei 2022.

Peserta dari program ini yakni 180 guru yang berasal dari 60 sekolah menengah pertama yang tersebar di 4 Kabupaten Sulawesi Selatan yakni Kabupaten Pangkep, Bone, Bantaeng, dan Bulukumba, dan 2 Kabupaten/kota di Jawa Tengah yakni Kota Semarang dan Kabupaten Klaten.

Salah satu tahap awal dalam pelaksanaan program ini yakni mempersiapkan fasilitator sekolah yang nantinya akan memfasilitasi pelaksanaan program Roots di sekolah masing-masing. Kegiatan pelatihan fasilitator ini telah dilaksanakan sejak bulan April sampai bulan Mei 2022 secara online.

Baca Juga:  Informasi Kehamilan Terkini dan Terlengkap

Tugas fasilitator sekolah nantinya akan melatih siswa sebagai agen perubahan untuk mengikuti 10-15 pertemuan dengan menggunakan modul yang telah dikembangkan oleh UNICEF dan mitra pelaksananya.

Dr. Bernard M.S., sebagai kordinator pelaksana program sekaligus pengurus Yayasan Indonesia Mengabdi menjelaskan bahwa program Roots telah terbukti dapat menurunkan angka perundungan (bullying) di sekolah dengan memberdayakan peran siswa sebagai agen perubahan yang akan fokus menyebarkan dan mempengaruhi siswa lain untuk berperilaku positif. Riset ini telah dilakukan sejak tahun 2018 bersama UNICEF Indonesia di 2 kabupaten piloting di Sulawesi Selatan yakni Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

Baca Juga:  Buka Rakernas Igornas 2024, Menpora Dito Tekankan Hal Ini

Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini, hal itu terlihat dari tingkat partisipasi peserta selama proses pelatihan. Salah satu peserta yakni Ibu Hasriani dari Kabupaten Bulukumba menjelaskan bahwa “Bullying telah menjadi masalah serius yang tentunya berpotensi berdampak negatif pada pembentukan karakter siswa di sekolah. Harapannya melalui program ini, perilaku bullying di sekolah dapat diminimalisir. Tegas Ibu Hasrianti sebagai salah satu peserta dalam pelatihan ini.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU