Tari berdasarkan waktu dan sejarah mencakup evolusi tari dari zaman kuno hingga era modern, menggabungkan tradisi, budaya, dan perubahan sosial. Berikut adalah beberapa kategori tari berdasarkan waktu dan sejarah:
1. Tari Kuno
- Deskripsi: Tari kuno mencakup tari-tarian yang muncul pada zaman prasejarah dan peradaban awal. Contohnya adalah tarian ritual yang dilakukan dalam konteks keagamaan atau upacara. Tarian ini sering kali memiliki makna spiritual dan digunakan untuk berdoa kepada dewa atau merayakan panen.
- Contoh:
- Tari Mesir Kuno: Tarian yang dilakukan dalam upacara keagamaan dan perayaan.
- Tari Yunani Kuno: Tarian yang dipentaskan dalam festival dan perayaan dewa-dewa, seperti Dionysus.
2. Tari Tradisional
- Deskripsi: Tari tradisional berkembang di dalam komunitas tertentu dan mencerminkan budaya serta nilai-nilai masyarakat tersebut. Tarian ini sering kali diwariskan dari generasi ke generasi dan digunakan dalam perayaan, upacara, atau festival.
- Contoh:
- Tari Saman (Aceh): Tarian tradisional yang melibatkan sekelompok penari pria yang bergerak serentak dengan irama yang dinamis.
- Tari Pendet (Bali): Tarian penyambutan yang biasanya dilakukan dalam upacara keagamaan.
3. Tari Klasik
- Deskripsi: Tari klasik merupakan bentuk tarian yang memiliki teknik, gaya, dan bentuk yang terstruktur. Tarian ini sering kali memiliki aturan yang ketat dan dijadikan sebagai bentuk seni pertunjukan.
- Contoh:
- Ballet: Tarian yang berasal dari Italia dan berkembang di Prancis, terkenal dengan teknik yang sangat terstruktur dan formal.
- Tari Bharatanatyam (India): Tarian klasik India yang memiliki makna mendalam dan gerakan yang rumit, biasanya diiringi oleh musik klasik.
4. Tari Rakyat
- Deskripsi: Tari rakyat muncul dari komunitas lokal dan sering kali dipentaskan dalam konteks sosial. Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari, tradisi, dan kebudayaan masyarakat.
- Contoh:
- Tari Jaipong (Jawa Barat): Tarian yang memadukan gerakan yang energik dengan irama musik tradisional.
- Tari Cukak Rawon (Sumatera Barat): Tarian yang menggambarkan kegiatan sehari-hari masyarakat Minangkabau.
5. Tari Modern
- Deskripsi: Tari modern muncul pada abad ke-20 sebagai reaksi terhadap tari klasik dan tradisional. Tarian ini lebih mengedepankan ekspresi individu dan inovasi.
- Contoh:
- Contemporary Dance: Gaya tari yang menggabungkan elemen dari berbagai gaya tari, menekankan ekspresi pribadi dan improvisasi.
- Hip-Hop Dance: Tarian yang berasal dari budaya urban di Amerika Serikat, mencerminkan kehidupan masyarakat perkotaan.
6. Tari Teater
- Deskripsi: Tari teater menggabungkan elemen tari dengan drama dan seni pertunjukan lainnya. Tarian ini biasanya memiliki cerita yang mendasari, dan penari berperan sebagai karakter dalam pertunjukan.
- Contoh:
- Musical Theatre: Pertunjukan yang menggabungkan nyanyian, tari, dan akting, seperti “West Side Story” dan “The Lion King.”
- Ballet Narrative: Pertunjukan ballet yang menceritakan sebuah kisah, seperti “Swan Lake” dan “The Nutcracker.”
7. Tari Kontemporer
- Deskripsi: Tari kontemporer mencerminkan peristiwa dan isu-isu terkini dalam masyarakat. Tarian ini sering kali menggabungkan berbagai gaya dan teknik serta mengeksplorasi tema-tema sosial.
- Contoh:
- Performance Art: Gabungan antara seni visual, pertunjukan, dan tari yang sering kali mengeksplorasi isu sosial dan politik.
- Flash Mob: Tarian yang dilakukan secara tiba-tiba di tempat umum dengan tujuan menghibur atau menarik perhatian.
Perkembangan tari dari waktu ke waktu menunjukkan bagaimana seni tari terus beradaptasi dan berevolusi sesuai dengan perubahan budaya, sosial, dan teknologi. Dari tari kuno hingga tari kontemporer, setiap bentuk tari memberikan wawasan tentang sejarah dan identitas masyarakat yang melahirkannya. Itulah pembagian Tari berdasarkan waktu dan sejarah.