Yunus Rombak Sistem UAS- PBM di SMA 15 Bone, Begini Pertimbangannya

Sistem Ujian Akhir Semester (UAS) di SMAN 15 Bone diubah dari sebelumnya berbasis android kembali menggunakan kertas. Selain itu, PBM dari 5 hari menjadi 6 hari.

Perubahan tersebut disoal sejumlah pihak. Pasalnya, sebelumnya ia mengaku fokus pengembangan sekolah dan melanjutkan program yang ada.

Perubahan yang terkesan disembunyikan tersebut terungkap pasca pembaca merespon berita berjudul “Yunus Fokus Pengembangan SMAN 15 Bone“.

Informasi yang diterima, selama 4 tahun lebih, SMAN 15 Bone aktif 5 hari PBM, diubah kembali ke 6 hari PBM. Padahal sekolah daerah lain mulai ramai melaksanakan 5 hari PBM.

Selama 4 tahun lebih pula ujian sekolah atau UAS SMAN 15 Bone menerapkan sistem android. Pada akhir semester kemarin, diubah kembali pakai kertas, meninggalkan sistem android yang lebih modern.

Kepala UPT SMAN 15 Muh Yunus saat dikonfirmasi menilai hal semacam itu tidak perlu menjadi konsumsi publik. Ia mengaku memiliki pertimbangan dan tujuan tertentu dalam langkah yang diambilnya.

Baca Juga:  Bupati Barru Hadiri Kegiatan Mappalili/Turun Sawah Musim Tanam 2024/2025 di Kecamatan Balusu

“Saya kira hal seperti ini tidak perlu diangkat. Dan tidak ada keputusan dan seterusnya.
Hal ini tentu ada pertimbangan dan tujuan tertentu,”ungkap Yunus, belum lama ini.

Ditanya lebih lanjut terkait pertimbangan dan tujuan tertentu yang dimaksud, Ia mengatakan, selama 3 tahun pandemi siswa belajar di rumah secara online hingga ujian online yang terkadang tidak maksimal.

“Kadang pembelajaran tidak maksimal dan proses pelaksanaan ujian pun serta hasilnya tidak maksimal. Untuk mengembalikan marwah dan esensi ujian yang sebenarnya, kami mencoba dengan ujian tertulis dengan pengawasan yang ketat,”lanjutnya

- Iklan -

Menurutnya, selama 3 tahun pandemi membuat pembelajaran di sekolah darurat dan singkat. Setelah pandemi berakhir, mengembalikan proses mengajar pada durasi yang sebenarnya sesuai peraturan yaitu 45 menit per jampel.

“Maka opsinya ada 2 yaitu I tetap 5 hari kerja degan pulang jam 17 atau II. 6 hari kerja dengan pulang jam 14.15. Ternyata guru dan siswa dan sar-pras tidak mendukung opsi pertama,” jelasnya.

Baca Juga:  Bupati Barru Hadiri Gau Malebbi'na Kerukunan Rumpun Keluarga Wija La Massellomo di Saoraja Lapinceng

Mantan Kepala UPT di Kecamatan Lamuru ini menyebut langkah tersebut dilakukan setelah mendapat masukan dari berbagai pihak. Antara lain, guru, siswa, masyarakat, Cabang Dina dan lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala UPT SMAN 15 Bone Muh Yunus mengaku tengah fokus pengembangan berbagai aspek di SMAN 15 Bone. Hal ini disampaikan Yunus saat ditemui belum lama ini di ruang kerjanya.

“Pengembangan saja, meneruskan yang lama, rata-rata kegiatan itu ji rutin dari tahun ke tahun. Sementara kalau dana-dana yang ada kan itu tidak bisa kita seenaknya mau gunakan begini-begini,” ungkap Yunus.

Ia menyebut saat ini belum ada program yang terbaru sakali di sekolah. Begitupun kegiatan pembangunan, sejauh ini belum ada berjalan di sekolah yang dipimpinnya.

“Pembangunan paling nanti rehab kantor, saya dijanji tapi tidak tahu jadi atau tidak,” ungkapnya.*

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU